Piston Motor: Fungsi, Komponen, dan Cara Kerjanya
Jakarta – Automotiveworldnews.xyz – Mesin motor memiliki berbagai komponen, salah satunya adalah piston. Piston motor merupakan komponen penting dalam proses pembakaran mesin kendaraan. Karena tanpanya, sebuah mesin motor tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk lebih memahami tentang piston motor atau torak, mari kita simak penjelasan tentang fungsi hingga cara kerjanya pada uraian berikut.
Fungsi Piston Motor Dikutip dari buku Panduan Praktis Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor oleh Hartoto Soedarmo, piston berfungsi untuk menekan campuran bahan bakar dan gas yang masuk ke dalam silinder. Hal ini memungkinkan piston untuk menerima entakan energi dari ledakan hasil pembakaran api busi. Selain itu, piston juga berperan dalam mengubah volume dari silinder. Ini terjadi karena piston menerima tekanan dari isi silinder atau sebaliknya, piston menekan isi silinder. Te
kanan tersebut kemudian diubah menjadi gaya. Dengan fungsinya itu, piston motor terbuat dari bahan yang tahan panas tinggi dalam waktu lama. Umumnya, komponen ini terbuat dari aluminium paduan (aluminium alloy). Paduan aluminium digunakan karena materialnya yang ringan, kuat terhadap temperatur tinggi, penghantar panas yang baik, juga tahan aus akibat gesekan.
Komponen Piston Motor Piston motor terdiri dari beberapa komponen. Mengutip buku Teknologi Dasar Otomotif Untuk SMK/MAK Kelas X oleh Fathun, berikut adalah komponen piston dan penjelasannya.
- Piston Clearance Ketika proses pembakaran, piston akan bekerja cepat dan temperaturnya akan tinggi. Ini mengakibatkan pemuaian yang membuat diameter piston melebar. Oleh karena itu, di antara piston dan dinding silinder diberi celah. Celah ini disebut piston clearance. Ukuran celah piston berbeda-beda tiap mesin, tapi biasanya 0,02 0 0,12 mm. Bentuk piston dibuat dengan diameter lebih besar pada bagian bawah daripada bagian atasnya. Sehingga celah bagian atas lebih besar dibandingkan celah bagian bawah.
- Ring Piston Fungsi ring piston adalah untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan udara, serta kebocoran dari gas pembakaran melalui celah piston. Ring piston atau pegas piston dipasang pada bagian ring groove. Diameter ring piston lebih besar dari piston dan bentuknya seperti gelang melingkar. Ketika terpasang, komponen ini mengembang karena sifat elastisnya sehingga akan menekan silinder. Material ring piston harus tahan panas sehingga tidak merusak dinding silinder. Maka dari itu, umumnya baja tuang digunakan untuk membuat komponen ini. Jumlah ring piston bervariasi tergantung jenis mesin. Biasanya, pegas piston berjumlah 3-4 untuk setiap pistonnya.
- Ring Kompresi Fungsi ring kompresi adalah untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan udara, serta gas pembakaran melalui celah piston. Umumnya, ring kompresi berjumlah dua: top compression ring dan second compression ring. Untuk membedakan keduanya, biasanya terdapat angka di ring piston atau bentuk ring-nya juga berbeda.
- Ring Oil Komponen ini berfungsi untuk mencegah oli yang berada di bak engkol masuk ke dalam ruang bakar. Terdapat dua tipe ring oil yang kerap digunakan, yaitu tipe integral dan tipe three piece.
- Connecting Rod Connecting rod atau batang piston merupakan komponen yang menghubungkan piston dengan poros engkol. Komponen ini biasanya terbuat dari baja spesial. Batang piston dapat mengubah gerakan lurus menjadi gerakan melingkar serta merotasi gerakan tarik dorong pada poros engkol piston.
Cara Kerja Piston Motor Dilansir laman UMY, mesin motor baru bisa menghasilkan tenaga dari proses pembakaran. Untuk menjalankan proses tersebut, harus ada pemasukan bahan yaitu udara dan bahan bakar, kompresi, pembakaran, dan pembuangan gas sisa pembakaran. Keempatnya dapat berjalan dengan bantuan komponen piston. Adapun cara kerja piston dim
