Kini Harga Mobil Jepang Mepet Mobil Eropa, Banyak Orang Indonesia yang Pilih ‘Naik Kelas’
Jakarta – Automotiveworldnews.xyz – Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2023 turun empat persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun yang menarik, di segmen premium BMW Group Indonesia justru membukukan rekor penjualan.
Menanggapi fenomena ini, BMW Group Indonesia menganalisa bahwa harga mobil Jepang non-premium kini semakin mendekati harga jual mobil premium Eropa. Hal ini yang menjadi sebab calon pembeli mobil mempertimbangkan untuk menambah sedikit dan beralih ke kelas mobil premium.
Banyak Orang Kaya, Pertumbuhan Penjualan BMW Indonesia Terbaik di Dunia
“Ya kita lihat, lah, data Gaikindo kemarin kan juga targetnya berapa kemarin? 1,050 juta, kenyataannya nggak nyampai kan. Sebenarnya total marketnya turun, tapi kalau kita buka data Gaikindo, premiumnya malah naik,” ujar Director of Sales BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan kepada wartawan di acara peluncuran BMW iX di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Ya kita lihat, lah, data Gaikindo kemarin kan juga targetnya berapa kemarin? 1,050 juta, kenyataannya nggak nyampai kan. Sebenarnya total marketnya turun, tapi kalau kita buka data Gaikindo, premiumnya malah naik,” ujar Director of Sales BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan kepada wartawan di acara peluncuran BMW iX di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Ya kalau tadi sih yang ditanya (kenapa BMW bisa pecah rekor penjualan) kan? Kalau dari cara aku lihat sih lebih ke arah, harga atau pricing kan segmen kan ada kan. pricing itu kan sekarang Jepang ini atau yang lain kan mulai mendekat. Amat sangat dekat sekarang. Ya orang akhirnya punya pilihan,” lanjutnya.
BMW mengklaim saat ini mekanisme pembelian mobil di kelas premium seimbang antara bayar tunai dan kredit. Sehingga mereka melakukan strategi dari segi pembiayaan agar calon pembeli mobil di kelas premium ini mendapat keuntungan.
“Yang kedua, tentu kan kita seperti BMW kita mencari solusi kan. Entah financing dan yang lain sebagainya ya, kita bicara bunga dan lain sebagainya. Kita mencari solusi. Itu akhirnya kalau boleh dibilang, sebagian besar yang kita lihat costumer itu akhirnya beralih. Ya kalau hanya nambah sekian saya ganti BMW, ya saya ganti BMW. Dan ini kenyataannya memang kita lihat,” ujar Ariefin.
“Banyak sih yang ngelihat wah saya nggak bisa jualan nih gara-gara BMW. Ya liat aja harganya udah mepet-mepet semua,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, BMW Group Indonesia membukukan rekor penjualan sepanjang tahun 2023. Mereka berhasil menjual lebih dari 5.000 unit mobil yang terdiri dari merek BMW, BMW M, hingga MINI.
Secara total sebagai satu grup, BMW Group Indonesia mencatat bahwa terjadi peningkatan penjualan sebesar 35,3% dibandingkan tahun 2022. Selain itu, mereka juga mendominasi penjualan mobil listrik premium dengan 60,5% dari total pasar saat ini.
